MASJID TEMPAT SUCI, PELIHARALAH KEBERSIHANNYA

 

[Muqadimah 1]

 

Kaum Muslimin Rahimakumullah;

Masjid artinya tempat sujud. Dalam arti yang sempit, masjid adalah tempat umat Islam melaksanakan shalat (sembahyang atau sujud) secara perorangan atau berjama'ah (bersama-sama) dan shalat Jum'at (Jum'atan). Di dalam masjid itulah kita, kaum muslimin berkumpul, berdiri, ruku' dan sujud, menyembah Allah Yang Maha Kuasa dan beribadah kepada-Nya. Allah berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ارۡكَعُوۡا وَاسۡجُدُوۡا وَ اعۡبُدُوۡا رَبَّكُمۡ وَافۡعَلُوۡا الۡخَيۡرَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ

"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu dan sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan". (Al Hajj [22]:: 77).

 

Dalam arti yang luas, masjid bukan hanya tempat sujud atau shalat, tetapi masjid adalah tempat mengajarkan, membahas dan melaksanakan ajaran Islam yang meliputi aqidah, syari'ah dan mu'amalah dalam arti yang luas. Masjid adalah tempat ibadah, pusat informasi dan pendidikan, tempat dakwah, pusat kebudayaan dan aktifitas ummat Islam.

Sebagai tempat sujud, tempat ibadah kepada Allah, maka masjid adalah tempat suci dan tempat menyucikan din. Di dalam masjid yang suci itu berkumpullah orang-orang Islam untuk menyucikan dirinya dari kesalahan dan dosa, memohonkan ampunan dan maghfirah dari Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

... لَمَسۡجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقۡوٰى مِنۡ اَوَّلِ يَوۡمٍ اَحَقُّ اَنۡ تَقُوۡمَ فِيۡهِ‌ؕ فِيۡهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوۡنَ اَنۡ يَّتَطَهَّرُوۡا ‌ؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُطَّهِّرِيۡنَ

" ... Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, dan Allah menyukai orang-orang yang bersih". (At Taubah [9]:: 108).

 

Kaum muslimin rahimakumullah;

Masjid merupakan tempat yang dimuliakan dan disucikan. Oleh karena itu masjid harus dipelihara kebersihannya. Bahkan lebih dari itu, masjid seyogianya menjadi cerminan kebersihan dari masyarakat sekitarya. Kebersihan masjid itu harus bermula dari rencana pembangunan. Dalam membangun masjid diperlukan persyaratan-persyaratan khusus, di samping persyaratan lain seperti bangunan rumah yang sehat. Persyaratan khusus yang harus dipenuhi adalah :

1.      Lantai selalu dalam keadaan bersih dan suci, karena suci ini merupakan syarat sahnya shalat. Oleh karena Itu lantai harus mudah dibersihkan dan disucikan.

2.      Ada tempat khusus untuk berwudhu' baik pria maupun wanita dengan jumlah air pembersih yang cukup. Tempat wudhu sebaiknya menggunakan kran atau pancuran, dan diusahakan jangan berupa kolam di mana air tidak mengalir. Hal ini amat penting, karena air yang tersimpan dijamin selalu bersih, tidak tercemar oleh kotoran atau najis atau dari kuman penyakit dari orang yang berwudhu '. air yang dipakai saat mengambil air wudhu' dalam keadaan mengalir terus sehingga lebih menyempurnakan nilai dan fungsi wudhu·. mengurangi resiko penularan penyakit melalui air, karena bekas air wudhu' seseorang langsung dibuang sebagai air limbah, tidak masuk kembali ke dalam tempat penampungan air. Pemasangan jumlah kran atau pancuran diperhitungkan sesuai dengan kapasitas masjid. Tiap 25 orang memerlukan satu kran.

3.      Untuk masjid yang cukup besar dan luas, perlu ada pengeras suara (sound system) yang cukup memadai, sehingga jma'ah yang paling belakangpun dapat mendengar suara imam.

 

Kaum muslimin rahimakumullah;

Untuk memelihara kesucian masjid yang merupakan tempat berkumpulnya orang banyak, alangkah baiknya jika di lingkungan masjid itu mempunyai urinoir (tempat buang air), kamar mandi dan jamban secukupnya untuk persediaan bagi jamaah yang sewaktu-waktu membutuhkan. Bahkan lebih dari itu, masyarakat sekelilingnya banyak yang memanfaatkan fasilitas kebersihan masjid. Karenanya, diusahakan agar masjid itu mempunyai sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk bersuei dan minum.

Pada sisi lain, masjid sebagai tempat berkumpulnya orang banyak, ada kemungkinan menjadi daerah penularan ataupun berjangkitnya berbagai penyakit seperti kolera, diare dan berbagai penyakit yang disebabkan air. Oleh karena itu, kebersihan dan kesehatan masjid dan lingkungannya perlu mendapat perhatian kita bersama sehingga masjid tidak menjadi pusat penyebaran penyakit, tetapi justru memberikan rahmat bagi jama'ah dan masyarakat sekitarnya.

 

Kaum muslimin rahimakumullah;

Masjid sebagai tempat suci yang harus dihormati dan dimuliakan. Allah memerintahkan kita untuk memakai pakaian yang bersih dan indah bila masuk masjid, dan Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid, bila kita masuk ke dalam masjid. Allah berfirman.

 

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (Al Araf [7]:: 31)

 

Nabi bersabda :

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ قَالَ : إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسُ حَتَّى يُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ (رواه البخارى ومسلم)

"Dari Abi Qutadah : Apabila salah seorang di antara kamu masuk ke masjid, maka janganlah duduk sebelum shalat dua raka'at  (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

 

Kaum muslimin rahimakumullah;

Kini di negeri kita terdapat lebih dari 500.000 masjid, belum termasuk mushalla, surau dan langgar, negara yang paling kaya tempat ibadah. Namun jumlah masjid yang sebanyak itu belum seimbang dengan jumlah ummat Islam di Indonesia yang mencapai sekitar 165 juta jiwa.

Dari jumlah masjid 500.000 lebih itu, baru sekitar 30% atau kurang lebih 150.000 masjid yang memiliki fasilitas air bersih, jamban umum dan sanitasi lingkungan yang memadai. Selebihnya, masjid-masjid tersebut masih menggunakan air kali, pancuran, plumbang (kolam air tergenang) bahkan harus berjalan jauh untuk mengambil air wudhu'. Jambannyapun belum diatur secara kesehatan, masih setengah terbuka atau terbuka sama sekali. sehingga kurang menyenangkan, Bahkan masih ada masjid yang belum mempunyai jamban, sehingga bila ada jama'ah yang ingin membuang hajat besar harus pergi ke sungai yang letaknya jauh dari masjid.

Hal tersebut memberikan kesan kurang baiknya citra masjid sebagai tempat suci yang harus dimuliakan. Oleh karena itu, sebagai tanda cintanya kita kepada masjid, marilah kita perbaiki citra masjid itu agar masjid menjadi cerminan dari masyarakat muslim di sekitarnya yang bersih dan sehat. Usaha-usaha itu di antaranya ialah :

1. Masjid itu mempunyai sumber air bersih yang memenuhi syarat syar'i dan syarat kesehatan.

2. Masjid itu mempunyai tempat bersuci baik untuk mandi ataupun berwudhu' di mana adanya sirkulasi air, sehingga air tetap suci menyucikan.

3. Masjid itu mempunyai Jamban yang jumlahnya memadai dan mempunyai tempat pembuangan kotorannya (cubluk) yang letaknya jauh dari tempat sumber air, minimal 10 meter,

4. Masjid itu mempunyai tempat pembuangan air kemis yang memenuhi syarat syar'i dan kesehatan seperti tertutup dan air kemisnya tidak terlihat warnanya dan tidak tercium baunya.

5. Adanya saluran air untuk menyalurkan air limbah sehingga di lingkungan masjid itu tidak ada tempat pengembang biakan penyebar penyakit seperti nyamuk dan lain sebagainya.

6. Masjid itu mempunyai tempat pembuangan sampah, sehingga di lingkungan masjid itu tidak ada sampah berserakan, tetapi kelihatan bersih dan indah.

7. Masjid itu mempunyai tempat dan alat-alat shalat yang bersih dan cukup memadai sehingga jamaah dapat mengerjakan shalat dengan tenang dan khusu'.

8. Ruang yang dipergunakan untuk tempat shalat itu mempunyal ventilasi yang cukup untuk pertukaran udara sehingga jama'ah merasa dingin, sejuk dan nyaman.

 

Kaum muslimin rahimakumullah;

Di dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan ada tujuh orang yang dilindungi oleh Allah SWT pada hari kiamat. Salah satunya adalah :

وَرَجُلٌ قَلْبَهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ

"yaitu orang yang hatinya terpaut ke masjid'

 

Sebagai tanda keterpautan hati kita ke masjid ialah memperhatikan kebersihan dan kesehatan masjid beserta lingkungannya. Marilah kita tingkatkan amal ibadah baik harta, tenaga maupun pikiran untuk memelihara kebersihan masjid dan lingkungannya sebagai ibadah kepada Allah SWT.

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ‌ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui". (Al Baqarah [2]:: 261).

 

[Muqadimah 2]

 

Share:
admin@ecomasjid.id