Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
[Muqadimah 1]
Alhamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dia menjadikan langit dan bumi serta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Firman Allah:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا…
"Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu…". (Al-Baqarah[2]: 29).
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Karena kemuliaannya itu manusia mengemban amanat Allah sebagai khalifah di muka bumi. Manusia dijadikan dari tanah, dan manusia bertugas memakmurkannya. Allah berfirman:
…هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ…
"…Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya…”. Hud [11]: 61).
Kaum muslimin rahimakumullah;
Manusia bagian dari alam. Dalam kehidupannya di muka bumi ini manusia tidak dapat melepaskan diri dari alam lingkungannya, karena segala keperluan manusia berasal di alam ini. Manusia perlu air untuk minum, perlu udara untuk bernafas, perlu tanah untuk berpijak dan bertanam, laut untuk berlayar dan lain sebagainya. Allah berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. (Al-Isra [17]: 70).
Atas kesemuanya itu, sebagai orang yang beriman kita wajib bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunia yang maha besar. Salah satu cara bersyukur kepada-Nya ialah menggali kekayaan alam dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan Umat manusia, memakmurkannya dan memelihara kelestariannya. Dalam rangka bersyukur kepada Allah itu, kita berkewajiban untuk:
1. Memelihara air agar tetap bersih, sehingga air itu memberi manfaat bagi manusia untuk minum, bersuci dan menyuburkan tanah. Tidak boleh mencemarkan air dengan kotoran manusia, kotoran binatang, limbah industri, jimbah rumah tangga, sampah dan lain sebagainya. Karena air yang kotor atau tidak bersih, akan menimbulkan petaka terhadap manusia, diantaranya mendatangkan penyakit. Kita harus menyadari bahwa air adalah sumber kehidupan. Sebagaimana Allah berfirman:
…وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ…
"…Dan dari pada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”. (Al-Anbiya [21]: 30).
2. Memelihara lingkungan agar bersih dimanapun kita berada, buanglah sampah pada tempatnya dan jangan membuang sampah atau barang bekas itu di tempat saluran air, jangan membiarkan sampah bertumpuk karena akan menjadi sumber penyakit, memberi peluang untuk berkembang biaknya lalat, nyamuk, kecoa dan lain sebagainya. Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي مَالِكٍ قَالَ: الطَّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْمَانِ ( رواه مسلم(
"Dari Abi Malik: Kebersihan itu adalah separuh iman”. (Hadits riwayat Muslim).
Dari Abi Hurairah:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: اْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً. فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا اِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ. وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيْمَانِ (رواه مسلم وأبو داود والنسائ وابن ماجه(
"Iman itu terdiri dari 69 cabang, maka seutama-utamanya iman ialah ucapan ''laailaha illallah"(tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah), sedangkan serendah-rendahnya iman ialah membuang kotoran di jalan raya. Dan malupun bagian dari iman". (Hadits riwayat Muslim, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).
3. Membuang air pada tempat tertutup, tidak buang air di tempat terbuka karena akan mengganggu orang lain, tidak buang air di bawah pohon yang berbuah karena akan merusak pohon itu, tidak membuang air pada air yang tergenang dan aliran sungai karena akan mencemarkan air. Nabi bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: مَنْ اَتَى الْغَائِطَ فَلْيَسْتَتِرْ (رواه أبو داود(
"Dari Aisyah telah berkata: Barang siapa yang buang air hendaknya di tempat tertutup”. (Hadits riwayat Abu Daud).
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اِتَّقُوْا اللاَّعِنَيْنِ. قَالُوْا: وَمَا اللاَّعِنَانِ ؟ قَالَ الَّذِى يَتَخَلَّى فِى طَرِيْقِ النَّاسِ أَوْ فِى ظِلِّهِمْ (رواه مسلم وأبو داود(
"Dari Abi Hurairah:"Takutlah kamu akan dua hal yang mendatangkan laknat, Para sahabat bertanya:"Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu ya Rasulullah? Nabi menjawab: "Ialah buang air (hajat) di jalan tempat orang lewat atau buang hajat di tempat-tempat manusia berteduh (Hadits riwayat Muslim dan Abu Daud).
4. Memelihara tanah tetap subur agar tetumbuhan dan bunga-bungaan tetap tumbuh, gunung-gunung tidak gundul. dan tanah tidak erosi, serta tidak mengotori udara dengan berbagai limbah kimia karena udara yang kotor akan mendatangkan berbagai penyakit. (Allah beiftrman:
…وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
"…Janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Al-Qashash [28]: 77).
5. Menyediakan tempat tinggal yang memadai walaupun sederhana. Punya pintu dan jendela agar terjadi pertukaran udara (sirkulasi) dan masuknya sinar matahari ke dalam rumah, atap, lantai dan dinding yang bersih dan tidak terlalu lembab, punya bak untuk tempat mandi dan jamban untuk buang air, punya saluran air untuk pembuangan limbah rumah tangga, punya pekarangan walaupun sempit, dan selalu mengusahakan agar tempat masak, piring, gelas, sendok dan segala sesuatu yang ada di dalam rumah selalu bersih. Demikian pula pekarangan.
Kita harus menyadari bahwa rumah atau tempat tinggal yang bersih, indah dan nyaman menjadikan rumah tangga tenang, bahagia dan sejahtera. Nabi Muhammad SAW bersabda:
ثَلاَثُ فَضَائِلَ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِى الدُّنْيَا: الْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْمَرْكَبُ الْهَيِّنُ ( رواه الطبرانى(
“Tiga keutamaan dari pada keberuntungan seorang muslim di dunia, yaitu: tetangga yang baik, tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang mudah”. (Hadits riwayat Thabrani).
6. Mengusahakan penghijauan di sekitar tempat tinggal dengan menanamkan tetumbuhan yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi seperti sayur-sayuran dan lain sebagainya juga untuk memelihara peredaran udara yang kita hisap agar selalu bersih, bebas dari pencemaran. Nabi bersabda:
ثَلاَثٌ تَجْلِيْنَ الْبَصَرَ: النَّظَرُ إِلَى الْحُضْرَةِ وَإِلَى الْمَاءِ الْجَارِىْ وَإِلَى الْوَجْهِ الْحَسَنِ (رواه أحمد(
“Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu: menyaksikan pandangan pada yang hijau, pada air yang mengalir dan wajah rupawan”. (Hadits riwayat Ahmad).
7. Melindungi badan kita di waktu bekerja dengan alat-alat yang diperlukan seperti pelindung kepala, pelindung hidung dan mulut sehingga kita terhindar dari akibat yang akan ditimbulkan karena musibah atau penyakit yang tersebar di sekitarnya.
Kaum muslimin yang berbahagia;
Itulah beberapa tuntunan dan petunjuk agama dalam upaya memelihara kesehatan lingkungan yang harus kita fahami dan kita terapkan. Karena lingkungan yang sehat akan menjadikan kita dan masyarakat sekitar kita sehat. Sebaliknya, lingkungan yang tidak sehat akan menjadikan kita dan masyarakat sekitar kita tidak sehat pula.
Suatu lingkungan disebut sehat apabila segala sesuatu yang ada di sekitar kita berfungsi secara harmonis. Air tetap bersih yang memberi manfaat bagi manusia, hewan dan tetumbuhan di sekelilingnya, pepohonan dapat tumbuh dengan subur karena tanahnya dan udara di sekelilingnya tidak tercemar, hewan seperti burung dan binatang ternak dapat hidup dan berkembang karena suasana sekelilingnya bersih, indah dan nyaman, bebas dari polusi dan wabah penyakit. Itulah gambaran sederhana dari suasana lingkungan yang sehat.
Banyak hal negatif yang akan menimpa manusia jika lingkungannya tidak sehat. Dampak negatif tersebut di antaranya ialah:
1. Menjadi pembantu berjangkitnya suatu penyakit. Misalnya keluarga yang tinggal di sebuah rumah yang berudara lembab dalam daerah endemis terhadap penyakit paru-paru (TBC), maka mereka mudah sekali terserang penyakit paru-paru (TBC).
2. Menjadi penyebab secara langsung timbulnya suatu penyakit. Misalnya, orang yang bekerja di sebuah pabrik dan tidak menggunakan alat pelindung maka dia akan segera terjangkit sesuatu penyakit baik penyakit luar ataupun penyakit dalam.
3. Menjadi perantara tersebarnya penyakit. Misalnya air kotoran akan mempercepat berjangkitnya dan tersebarnya penyakit kolera.
4.Menjadi faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit Misalnya, udara panas akan memperberat penderita penyakit jantung.
Kesemua hal tersebut harus kita atasi bersama, dengan bersama pula menciptakan lingkungan yang sehat sebagai ibadah kepada Allah SWT dan berbuat baik terhadap sesama manusia dalam rangka pengamalan ajaran Islam. (Allah SWT berfirman:
… وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ …
"…Dan bertolong-tolonglah kamu semua dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam perbuatan dosa dan permusuhan…”. (Al-Maaidah [5]: 2).
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta melindungi kita dari berbagai kotoran dan penyakit.
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya selain dari pada orang yang menyeru ke jalan Allah, beramal shaleh dan berkata:"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang muslim”. Fushilat [41]: 33).
[Muqadimah 2]