Lingkungan Hidup Menurut Islam
[Muqadimah 1]
Ma’syiral Muslimin Yarhamukumullah
Agama kita agama Islam, adalah agama KAAMIL (sempurna) dan MUTAKAAMIL (menyempurnakan semua system yang lainnya) karena agama Islam adalah sistem kehidupan yang diturunkan oleh Allah SWT, yang maha mengetahui dan maha bijaksana. Kesempurnaannya telah lengkap untuk dipedomani oleh umat secara keseluruhan, bukan saja untuk umat islam, tetapi untuk ummat manusia yang akan berbuat baik di muka bumi ini, karenanya aturan agama Islam telah sempurna, dan umat manusia harus memahaminya dengan baik untuk petunjuk keselamatannya dan kemaslahatan bagi segenap makhluk Allah di muka bumi ini.
Dengan indah dan terperincinya aturan Allah yang telah disediakan bagi hamba-Nya, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya. Mari kita renungi firman Allah dalam Al-Qur’an:
الَمۡ تَرَوۡا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمۡ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَاَسۡبَغَ عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةً ؕ وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيۡر
“Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan”. (QS. Lukman [31] : 20)
Dari ayat di atas, memberikan pemahaman kepada kita bahwa begitu pentingnya umat manusia memperhatikan secara sungguh-sungguh alam raya ini, bahkan bukan hanya sekedar diperhatikan, tetapi bagaimana merawat, menjaga dari kerusakan yang ditimbulkannya, agar benar-benar bisa bermanfaat bagi seluruh umat manusia, karena menjaga alam dan sumber daya yang ada di dalamnya adalah salah satu bukti iman kita kepada Allah SWT. Dan jika perbuatan memelihara sumber daya alam itu kita niatkan dengan ikhlas dan membuktikan dengan perbuatan nyata (tidak sekedar slogan) untuk dimanfaatkan bagi umat manusia, berarti sama kita menyelamatkan jiwa berapa puluh juta umat yang sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan. Ketahuilah wahai kaum muslimin, bahwa umat Islam sampai sekarang masih banyak yang miskin-papa, yang tidak pernah menikmati manisnya sumber daya alam yang melimpah yang sudah difoya-foyakan oleh segelintir orang lain.
Seiring kita mendengarkan slogan umum yang mengatakan “ kebersihan sebagian dari iman) “. Banyak yang mengakui hadits ini sebagai hadits dhaif, namun demikian, Rasulullah SAW, telah bersabda, bahwa iman terdiri dari 70 tingkatan, yang tertinggi adalah menyatakan “Tidak ada Tuhan selain Allah“ dan yang terendah adalah menjaga kebersihan, jadi memelihara lingkungan hidup adalah menjadi bagian integral dari tingkatan iman seseorang. Khususnya kita yang beragama islam ini. Karena itu kami ingin mengajak semua pihak, baik pihak penjabat tertinggi sekalipun sampai kepada rakyat biasa, khususnya para konglomerat yang sering berhubungan dengan masalah lingkungan, marilah kita pelihara lingkungan itu, kita jaga lingkungan hidup itu, kita selamatkan dia dari kerusakan-kerusakan, kita berdayakan hasil dan kandungannya, supaya kita dapat dinikmati sampai kepada anak cucu kita kelak.
Ma’syiral Muslimin Yarhamukumullah
Saat ini sungguh terasa bahwa alam kita, telah terkoyak-koyak akibat kepentingan kelompok anak manusia yang tidak mempunyai tanggung jawab atas keberlangsungan hidup hajat banyak manusia, sehingga mereka semena-mena melakukan eksplorasi alam, bumi, laut, bahkan melakukan pencemaran. Akibatnya, tumbuhan yang semestinya bisa bermanfaat bagi manusia, akan menjadi racun yang mematikan. Air yang merupakan konsumsi primer bagi umat manusia, akan menjadi momok yang menakutkan karena datangnya mendadak menyapu rata harta benda manusia sampai tidak tersisa lagi.
Semua kejadian tersebut bersumber dari lingkungan hidup kita yang sudah rusak parah, hutan-hutan Kalimantan dan daerah lainnya sudah ludes tanpa adanya reboisasi yang berarti dari pihak para perusaknya. Gunung-gunung yang berwarna kehitam-hitaman, hampir semuanya sudah dieksploitasi dan disedot batu bara dan emasnya sampai ke dasar lumpur. Akibatnya, lumpur pun menyemburkan lahar karena telah diganggu oleh manusia-manusia perusak. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Al-Rum [30]: 41)
Karenanya wahai umat manusia, mari kita sadari bahwa ternyata kerusakan yang terjadi di muka bumi ini adalah perbuatan manusia yang tidak pandai mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah berupa hamparan bumi yang subur, dan disediakan buat “ orang-orang yang beriman” “ anna al ardho yaritsuha ‘ibadika ash sholihin” bumi ini diperuntukkan Allah bagi orang-orang yang beriman, bukan kepada manusia yang tidak bertanggung jawab itu, sehingga statusnya para perambah sumber daya alam yang mengeruk hasil bumi untuk kepentingan dirinya. Sama sekali tidak digunakan untuk kemaslahatan umat. Tindakan mereka itu sama saja statusnya mencuri hak-hak orang yang beriman. Itu akan ditanggung sendiri siksaannya.
Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan lahir-batin kepada kita untuk memelihara diri, memelihara keluarga dan lingkungan hidup agar kita selalu menghirup udara yang segar dari bumi yang bersih dan subur.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
وَالۡاَرۡضَ مَدَدۡنٰهَا وَاَ لۡقَيۡنَا فِيۡهَا رَوَاسِىَ وَاَنۡۢبَتۡنَا فِيۡهَا مِنۡ كُلِّ زَوۡجٍۢ بَهِيۡجٍ
Artinya: dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Qaaf [50]: 7)
[Muqadimah 2]