Kebersihan Adalah Bagian Dari Iman

 

[Muqadimah 1]

 

     Kaum Muslimin Rahimakumullah;

     Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT bahwa dengan hidayah-Nya kita menjadi muslim. Penganut agama Islam dan pengikut Nabi Muhammad  SAW. Sebagai muslim yang  baik, kita harus berperilaku dan berprihidup secara Islami, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, baik dalam hidup perorangan maupun dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

     Salah satu ciri seorang muslim yang baik ialah hidup bersih dan memelihara kebersihan. Agama Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan, bahkan bersih atau suci dijadikan sebagai syarat sahnya ibadah. Misalnya wudhu merupakan syarat sahnya ibadah shalat,  malahan wudhu itu sendiri termasuk ibadah. Begitu pentingnya kebersihan, sehingga bersuci atau  membersihkan/melakukan kebersihan merupakan salah satu ajaran pokok dalam agama Islam. Di dalam kitab-kitab fiqih masalah bersuci atau kebersihan termasuk Bab Thaharah.

 

     Kaum muslimin yang berbahagia;

     Agama Islam sangat mementingkan kebersihan,sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan tergolong orang yang dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

...إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

"...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang  membersihkan diri". (Al-Baqarah [2]: 222).

 

     Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal tolak dari pada iman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci. Oleh karena itu setiap mu'min harus berupaya menjadikan dirinya  suci/bersih supaya berpeluang mendekat dan akrab kepada Allah Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal ini dapat dipahami dari beberapa hadits sebagai berikut:

عَنْ أَبِيْ مَالِكٍ اْلاَشْعَرِى: اَلطَّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ (رواه أحمد ومسلم والترمذى)

"Dari Abi Malik: Kebersihan itu adalah sebagian dari iman". (Hadits riwayat Ahmad, Muslim  dan Tirmidzi).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً. أَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ (رواه مسلم وأبو داود والنسائى وابن ماجه)

"Dari Abi Huraifah: Iman itu terdiri dari 69 cabang. Seutama­utamanya iman adalah ucapan "laailaaha illallah", dan serendah-rendahnya iman adalah       membuang kotoran dari jalan   raya”. (Hadits riwayat Muslim, Abu Daud, Nasa'i dan Ibnu Majah).

 

     Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa kebersihan itu bersumber dari iman dan  merupakan bagian dari iman. Oleh karena itu setiap mu'min dituntut untuk menjaga kebersihan. Dan sebagai tolok ukur dari seorang mu'min yang baik ialah bersih dan cinta  kebersihan, yang berarti setiap mu'min akan berusaha keras untuk memelihara kebersihan, baik kebersihan jasmani, rohani maupun kebersihan pakaian, tempat dan lain sebagainya.

Allah SWT yang kita imani dan kita sembah bersifat Maha Bersih dan mencintai kebersihan. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:

عَنْ سَعْدٍ قَالَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ َنَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرْيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ فَتَنَظَّفُوْا اَفْنِيَتَكُمْ (رواه الترمذى)

"Dari Sa'id: Sesungguhnya Allah Ta'ala itu Maha Baik yang menyintai kebaikan, Maha Bersih yang menyintai kebersihan, Maha Mulia yang menyintai kemuliaan, Maha Pemurah yang menyintai kemurahan. 0leh karena itu bersihkanlah halaman dan pekarangan rumahmu ". (Hadits riwayat Tirmidzi).

 

     Sifat-sifat Allah tersebut harus menjadi motivasi yang mendorong, menjiwai dan menyemangati perilaku dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita menjadi orang yang baik, bersih dan mulia. Dengan demikian maka kita akan dicintai dan diridhai oleh Allah SWT.

 

     Kaum Muslimin Rahimakumullah;

     Ajaran kebersihan dalam Islam harus dijadikan pola hidup praktis, agar kita hidup bersih sepanjang masa. Ajaran Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kebersihan di berbagai aspek kehidupan. Di antaranya ialah:

 

1. Kebersihan rohani. Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan rohaninya dari sifat-sifat buruk dan tercela sehingga bersifat luhur dan mulia. (Allah berfirman:

...وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا

"...dan dirikanlah shalat, tunaikanlahzakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.(Al-Ahzab [33]: 33).

 

Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:"Jika sekiranya di depan pintu rumah seseorang di antara kamu mengalir sungai  (yang bening) dan orang  itu  mandi  di sungai  itu lima kali sehari, apakah masih ada daki (kotoran) yang melekat di badannya?". Sahabat menjawab:"Tentu tidak ada lagi daki di badannya". Nabi lalu bersabda: "Demikianlah tamsil shalat lima waktu yang dengan itu Allah menghapuskan segala dosa". (Hadits riwayat Bukhari Muslim,Tirmidzi dan Nasai).

 

2. Kebersihan badan. Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan badannya dari  berbagai najis dan kotoran agar badannya bersih dari bibit penyakit dan kuman yang  mengganggu kesehatannya. Allah berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia bersembahyang”. (Al`Alaa [87]: 14-15).

 

3. Kebersihan tempat. Umat Islam harus berupaya memelihara kebersihan di mana ia bertempat tinggal di mana ia berkerja dan terutama tempat ibadah. Allah berfirman:

...لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

“...sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang­orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (At-Taubah [9]: 108).

 

Nabi Muhammad SAW bersabda :

أَصْلِحُوْا رِحَالَكُمْ وَثِيَابَكُمْ حَتَّى تَكُوْنُوْا فِي النَّاسِ شَامَّةً (رواه الحاكم)

 

"Perbaiki rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaian ­pakaiamu sehingga kamu menjadi seumpama tahi lalat  di muka di antara manusia”. (Hadits riwayat Al Hakim).

 

4. Kebersihan pakaian. Kebersihan pakaian dipandang amat penting oleh agama Islam,  mengingat pakaian melekat pada badan yang tentunya berkaitan dengan kebersihan badan.

Karenanya, Umat Islam harus memelihara kebersihan dan keindahan pakaiannya lebih-lebih pada waktu mengerjakan ibadah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah”. (Al Muddatsir [74]: 1-5)

 

     Nabi Bersabda:

عَنْ سَعْدٍ قَالَ: إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ (رواه مسلم الترمذى)

Dari Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Allah itu Indah,menyukai keindahan”. (Hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi).

 

5.   Kebersihan makanan, islam juga sangat menaruh perhatian terhadap kebersihan makanan dan minuman, karena kedua hal itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan, Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah”. (Al Baqarah [2]: 172)

 

 

6. Kebersihan lingkungan, kebersihan lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Karena itu, Umat islam harus memelihara kebersihan lingkungan dan tidak boleh mengotorinya karena membahayakan terhadap orang lain, Nabi bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَيْةَ قَالَ:وَمَا اللاَّعِنَانِ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ الَّذِى يَتَخَلَّى فِى طُرُقِ النَّاسِ (رواه أحمد ومسلم وابو داود)

"Dari Abi Hurairah: Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para sahabat  bertanya:"Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu wahai Rasulullah? Bersabda Nabi: "Ialah buang hajat/kotoran di jalan tempat lewat manusia atau di tempat manusia  berteduh”. (Hadits riwayat Ahmad Muslim dan Abu Daud).

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ (رواه أحمد وابن ماجه)

"Dari lbnu Abbas: “Janganlah kamu melakukan kemudharatan terhadap dirimu dan orang  lain”. (Hadits riwayat Ahmad dan lbnu Majah).

 

7.  Kebersihan dalam rumah tangga. Ajaran kebersihan dalam Islam juga menyangkut kebersihan rumah tangga baik tempat tinggal dan perangkat alat rumah tangga maupun soal hubungan anggota keluanga khususnya hubungan suami isteri. Allah berfirman:

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنتُم مِّن وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ...

"Tempatkanlah mereka (isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu  dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka...”. (At Thalaaq [65]: 6).

 

8.   Kebersihan harta. Kebersihan juga menyangkut kebersihan harta, karena dalam harta itu terdapat hakAllah dan hak orang lain. Cara membersihkan harta dengan mengeluarkan zakat harta, zakat fitrah, infaq dan shadaqah. Allah berfirman:

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo'alah untuk mereka, sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ". (At Taubah [9]: 103).

 

 

     Kaum Muslimin Rahimakumullah,

     Demikianlah pokok-pokok ajaran Islam yang berkaitan dengan kebersihan. Kesemuanya harus kita hayati dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai menifestasi dari iman. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai muslim yang bersih lahir bathin sehingga kita sehat sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan katakanlah, bekerjalah kamu semua maka Allah akan melihat hasil-hasil amalmu, dan Rasul-Nya serta orang-orang berimanpun akan melihat pekerjaannmu itu. Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Maka akan diberitahukan kepadamu (seberapa nilai )apa yang kamu kerjakan”. (At Taubah [9]: 105).

 

Share:
admin@ecomasjid.id