اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُورِاْلدُنَّيَا وَالّدِين. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِله إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه رَبُّ الَعَالَمِينَ وَقَيُّومُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرَضِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ أَخْلاَقِ الْمَخْلُوْقِيْنَ، رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَابِعِينَ وَالْعَامِلِيْنَ بِسُنَّتِهِ، وَالدَّاعِيْنَ إِلَى شَرِيْعَتِهِ، الرُّحَمَاءُ فِيْمَا بَيْنَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيـْنِ . أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan. Kaum Muslimin Rahimakumullah, Dalam kesempatan yang mulia pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: “SIKAP UMAT ISLAM TERHADAP SAMPAH”.
Hadirin yang dirahmati Allah
Mengawali khutbah ini khatib akan menyampaikan bahwa menjaga kebersihan lingkungan, walau dalam lingkungan yang kecil, dapat membawa dampak yang besar. Banyak hal-hal kecil tentang kebersihan yang mungkin sering kita lewatkan hanya karena terlihat kecil. Misalnya, membuang bungkus makanan dan minuman. Begitu banyak orang suka membuang bungkus-bungkus makanan dan minuman secara sembarangan, bahkan buang hajat disembarang tempat. Padahal Rasulallah saw sudah mengingatkan hal itu.
اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ. قَالُوا وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ الَّذِى يَتَخَلَّى فِى طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِى ظِلِّهِمْ
“Waspadalah dengan dua orang yang terkena laknat.” Mereka berkata, 'Siapakah yang kena laknat tersebut?' Beliau menjawab, 'Orang yang buang hajat di tempat orang lalu lalang atau di tempat mereka bernaung”. (HR. Muslim no. 269).
Jika melihat dari sudut pandang pribadi, mungkin hal tersebut tak terlihat terlalu bermasalah. Namun, bila individu dalam lingkup yang lebih kecil tidak mengindahkan kebersihan lingkungannya sendiri, dampak buruk yang besar tinggal dinanti kedatangannnya.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالى طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
"Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu." (HR. At Tirmizi: 2723)
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah
Menjaga kesehatan lingkungan tidak hanya soal demi derajat kesehatan yang lebih baik. Dari lingkungan yang bersih, muncul suasana yang lebih sehat, dan pada kondisi tertentu akan meningkatkan kualitas seorang muslim secara keseluruhan.
Misalnya, orang jadi punya ide-ide cemerlang, konsentrasi dalam bekerja makin terjaga karena tak ada gangguan aroma atau suasana akibat lingkungan kotor. Pemandangan pun terlihat indah ketika tidak ada sampah bertebaran.
Bila seorang muslim tak memiliki mentalitas untuk menjaga kebersihan lingkungannya sendiri, bencana-bencana akibat ulah mereka sendiri siap menghampiri. Misalkan munculnya jenis-jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh kekotoran lingkungan.
Lebih jauh lagi, dalam lingkungan kota atau provinsi, bencana seperti banjir akibat dari tersumbatnya saluran-saluran air dari hulu ke hilir. Kerugian materi maupun non materi menjadi sangat besar. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan cukup banyak, seperti: demam berdarah, malaria, diare, radang paru, disentri, infeksi, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.
Apakah kita akan meninggalkan beban sampah dalam kehidupan kita, yang menjadi warisan anak cucu kita? Firman Allah swt, memerintahkan kepada kita:
…وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“…Dan berbuat baiklah, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash [28]:77)
Bagaimana kita dapat berbuat baik dan tidak membuat kerusakan di muka bumi?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun lalu (2015), mengeluarkan fatwa tentang limbah ini dan memberikan fatwa kepada umat Islam ini yaitu:
1. Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabdzir dan israf.
2. Membuang sampah sembarangan dan/atau membuang barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan diri maupun orang lain hukumnya haram.
3. Pemerintah dan Pengusaha wajib mengelola sampah guna menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup.
4. Mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat hukumnya wajib kifayah.
Ma’syiral muslimin Rahimakumullah
Jelas yang namanya sampah itu adalah musuh nyata yang ada di hadapan kita. Itu sebabnya harus diperangi dengan cara wajib membuang sampah itu pada tempatnya. Berbicara sampah bukan hanya satu persoalan saja, tapi merupakan satu bagian dari ekosistem yang perlu diurus mulai dari hulu sampai ke hilir. Misalnya Pemanfaatan dan pengolahan sampah untuk hal hal yang produktif seperti pembangkit tenaga listrik dan lain lain.
Namun pada sisi lain ketika sampah tersebut ada di tengah tengah masyarakat bahwa jelas sampah masih menjadi persoalan di Indonesia dan bahkan mereka yanmenjadi masalah pelik yang belum terpecahkan sampai sekarang. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya sampah yang menggunung di titik titik tertentu. Sampah tersebut akan menjadi permasalahan jika pengelolaannya belum baik dan benar. Jika di setiap daerah sudah memiliki bank sampah tentunya produksi sampah menjadi lebih terkendali karena bank tersebut akan mengelola sampah dengan baik dan benar. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk setiap daerah mendirikan bank sampah. Beberapa rujukan yang bisa jadi inspirasi dalam pendirian bank sampah adalah seperti Buku Administrasi, Pemilihan Petugas, Mengumpulkan Sampah dengan Prosedur yang Benar, Daftar Hadir, Dijual ke Pengepul, Memilah Sampah, Penimbangan, Tabungan.
Buku Tabungan Anggota sangat diperlukan dan ini mempunyai daya tarik karena pembayaran dari para penjual sampah akan dimasukan ke rekening tabungan mereka. Sampah yang sudah terkumpul akan dijual ke Pengepul Sampah yang sudah disetorkan oleh anggota akan dimasukkan ke dalam wadah besar barulah kemudian jika sudah banyak akan diambil oleh pengepul untuk dijadikan sebagai berbagai macam barang daur ulang sampah yang menarik dan unik. Mereka yang peduli terhadap lingkungandan membuat suasana nyaman akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah. Sesuai al-Qur’an, surat Al-Anbiya Ayat :105
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعْدِ ٱلذِّكْرِ أَنَّ ٱلْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ ٱلصَّٰلِحُونَ
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh”.(QS. Al Anbiya’ [21]:105)
Demikianlah beberapa cara mengelola bank sampah dengan benar yang patut untuk diperhatikan, semoga informasi ini bermanfaat.
Sidang jum’at yang semoga selalu mendapat rahmat Allah swt.
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيم
Khutbah 2
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ ، وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ.أمَّا بَعْدُ:
فاتَّقوا اللهَ عِبَادَ اللهِ وتمسَّكُوْا بِدِيْنِكُمْ، فَهُوَ عِصْمَةُ أَمْرِكُمْ، ثُمَّ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحةِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِرًا وَآمِرًا: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب: 56[
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَا رَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَاْلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاْءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَاْمِ وَكُوْرُوْنَا وَسَيِّءِ الْأَسْقَاْمِ..اللَّهُمَ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا سَخَاءً رَخَاءً وَعَاْمَةَ بِلادِ الْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ دَبِّرْنَا فَإِنَّا لَا نُحْسِنُ التَّدْبِيْرَ، وَالْطُفْ بِنَا فِيْمَا جَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيْرُ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَعْمَلُوْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَقِمِ الصَّلَاْةَ