Perlunya Menjaga Dan Memelihara Lingkungan Hidup

 

[Muqadimah 1]

Kaum muslimin jama’ah Jum’at yang berbahagia.

Marilah kita sekalian memantapkan taqwa kita kepada Allah SWT, agar kita mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Khutbah kita pada hari ini akan membahas tentang perlunya kita menjaga dan memelihara lingkungan hidup.

Bila kita berbicara tentang lingkungan hidup, maka terlebih dahulu kita harus berbicara tentang bumi, langit dan alam semesta pada umumnya. Dalam Al Qur’an surat Allah SWT berfirman:

الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً وَّاَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخۡرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزۡقًا لَّـكُمۡ‌ۚ فَلَا تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ اَنۡدَادًا وَّاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

 Dialah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu”. (QS. Al-Baqarah [2]: 22)

Bumi dan langit diciptakan Allah SWT dalam keadaan serasi, selaras dan seimbang, sehingga bila kita pandang langit dan bumi, alam semesta serta semua makhluknya tidak ada yang cacat, tiada yang bertentangan satu dengan lainnya.

Dalam Al Qur’an surat, Allah SWT berfirman:

الَّذِىۡ خَلَقَ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا‌ ؕ مَا تَرٰى فِىۡ خَلۡقِ الرَّحۡمٰنِ مِنۡ تَفٰوُتٍ‌ ؕ فَارۡجِعِ الۡبَصَرَۙ هَلۡ تَرٰى مِنۡ فُطُوۡرٍ  

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al-Mulk [67]:3)

Salah satu nama Allah yang menjadi salah satu daru Sifat-Nya adalah Badi’, yang berarti pencipta. Dan apa yang diciptakan-Nya indah, seperti alam semesta ini. Ciptaan Allah bukan hanya indah tetapi juga sempurna, sehingga Rasulullah SAW menyebut Allah dengan Muqin, artinya Pencipta dengan Sempurna.

Walaupun bumi ini diciptakan dalam keadaan asri, indah dan sempurna, tetapi kita dapat mengolahnya dan mengambil hasil-hasilnya. Dalam Al Qur’an suratAllah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ...

 Dialah yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu...” (QS. Al-Baqarah [2]: 29)

Kaum muslimin jamaah Jum’at yang berbahagia

Ayat tadi bukan saja berisi penyerahan hak menguasai bumi kepada kita, tetapi juga mengandung tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara bumi agar secara berkelanjutan manusia dari generasi ke generasi menikmati hasil-hasil bumi.

Sejalan dengan kemajuan industri dan teknologi, ditambah lagi dengan  pertambahan penduduk yang terus melaju, sehingga penduduk bumi sekarang berjumlah 7 milyar orang.

Banyak orang yang mengeploitasi sumber daya alam secara berlebihan maka bencana pun datang silih berganti, banjir besar di musim hujan, dan kekeringan panjang di musim kemarau, terjadi karena hutan gundul akibat penebangan massif. Usaha-usaha reboisasi tidak seimbang dengan kerusakan hutan dan lingkungan hidup.

1.      Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Al-Rum [30]: 41)

 

2.      Sebuah hadits Rasulullah yang sanadnya diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, beliau bersabda:

Perlakukanlah pepohonan dan batu-batuan dengan tidak berlebih-lebihan

Hadits ini memberikan kesempatan kepada kita untuk mengambil kayu di hutan sesuai dengan kebutuhan kita. Kita sebaiknya melakukan tebang pilih, dan bukan tebang habis. Begitu pula batu dan pasir, kita boleh ambil seperlunya. Karena bila kita habisi kayu dan batu, maka bencana pasti akan terjadi seperti banjir, erosi, dan tanah longsor.

3.      Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau bersabda:

Tidak ada seorang muslim yang menanam pepohonan atau tumbuhan, lalu di makan oleh burung, manusia atau binatang, melainkan menjadi sadaqah baginya”.

Hadits ini menganjurkan umat Islam untuk senang menanam pohon dan tumbuhan. Ini berarti Rasulullah menganjurkan kita menjadi manusia yang produktif, bermanfaat bagi manusia, burung, binatang melata. Begitu pula alam kita akan terpelihara, hijau, sejuk, dan enak di pandang mata.

Kaum muslimin jamaah jumat yang berbahagia

Insya Allah dengan mengamalkan tiga konsep ini, yaitu tidak merusak bumi dan alam, mengambil kayu-kayuan dan batu-batuan seperlunya, dan kita senang menanami lingkungan sekitar kita dengan pepohonan, tanaman, termasuk bunga-bungaan, maka kita senantiasa segar, tegar, dan produktif. Dengan demikian, InsyaAllah alam akan mendoakan kita dengan bahasanya sendiri. Dan Allah meridhai kita semua. Amiin ya Rabbal ‘Alamiin

[Muqadimah 2]

 

 

Share:
admin@ecomasjid.id