Jihad Lingkungan

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَمَرَ عِبَادَهُ بِاتِّبَاعِ الشَّرْعِ الشَّرِيْفِ وَالعَمَلِ بِالدِّيْنِ وَبَيَّنَ الحَلاَلَ وَالحَرَامَ عَلَى لِسَانِ رَسُوْلَهِ الاَمِيْنِ. وَكَتَبَ السَّعَادَةَ لِمَنْ عَمِلَ بِكِتَابِهِ المُبِيْنِ وَقَضَى بِالذِّلَةِ وَالشَّقَاءِ عَلَى مَنْ خَالَفَ اَمْرَهُ وَلاَ يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ العَزِيْزُ الجَبَّارُ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ الأَبْرَارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ المُخْتَارِ، وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ وَلاَ تَكُوْنُوْا مِنَ الغَافِلِيْنَ عَنِ الوَاجِبَاتِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الكَرِيْمِ : وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الاِسْلاَمِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلْ مِنْهُ وَهُوَ فِى الاَخِرَةِ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.

 

Pernahkah anda menghirup udara yang sejuk di pegunungan, atau menyaksikan pemandangan hijau yang menyegarkan mata. Apa yang anda rasakan? Sebaliknya, apa yang terbesit dipikiran anda saat anda terjebak macet, panas, menghirup CO2 yang memenuhi udara ?

Fitrah manusia mencintai keindahan, kedamaian, kesegaran, dan segala sesuatu yang mensejahterakan manusia, tetapi sadar ataupun tidak sadar, untuk mendapatkan hal yang mensejahterakan tersebut, manusia malah sering mengorbankan apa yang menjadi tujuannya semula.

Eksploitasi alam yang berlebihan, tanpa aturan dan pemeliharaan menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin lama semakin mengglobal, akibatnya hal ini bukan hanya menjadi ancaman bagi alam itu sendiri, tetapi menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia di planet bumi. Di satu sisi, manusia membutuhkan alam dengan memanfaatkannya, di sisi lain, eksploitasi yang berlebihan terhadap alam akan memberikan dampak yang mengerikan bagi manusia.

Melihat kerusakan lingkungan yang semakin meluas dan mengkhawatirkan, hal ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari semua lapisan masyarakat. Perlu disadari bahwa lingkungan merupakan hal terpenting yang menunjang kelangsungan hidup manusia. Lingkungan selain digunakan sebagai tempat bernaung dalam kehidupan, juga dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Islam dan Lingkungan

Terdapat kurang lebih 94 ayat Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai lingkungan dan larangan untuk membuat kerusakan. Demikian pentingnya alam dan lingkungan hidup sehingga Islam pun telah memberikan peringatan mengenai lingkungan, jauh sebelum kerusakan itu terjadi.

Islam menjelaskan bahwa manusia memiliki dua tugas pokok di bumi, yaitu sebagai hamba Allah swt yang memiliki kewajiban menyembah Allah swt (QS. Ad Dzariat: 56), dan sebagai wakil Allah (Khalifatullah) di muka bumi.

Allah swt menjelaskan bahwa kedudukan manusia di muka bumi sebagai Khalifah (pemimpin) yang memiliki kekuasaan untuk mengelola bumi (lingkιιngan) dan mengambil manfaat darinya. Dengan demikian tegaslah bahwa sebagai wakil Allah swt di muka bumi, manusia juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan alam. Kelak di akhirat nanti apa yang diperbuat manusia di muka bumi akan dipertanggung jawabkan pula di hadapan Allah swt.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,  

اِنِّىۡ جَاعِلٌ فِى الۡاَرۡضِ خَلِيۡفَةً...

"...Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi... "(Q.S. Al-Baqarah [2]: 30)

Kata khalifah secara bahasa berarti di belakang panggung, meninggalkan sesuatu di belakang, sedang dalam Al-Qur'an meletakkan makna khalifah dalam beberapa makna seperti  wakil atau generasi pengganti. Sebagai wakil, manusia memiliki potensi untuk menjadi baik ataupun menjadi buruk. Rasulullah saw menggambarkan bahwa khalifah Allas swt adalah mereka yang mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah, dan mereka yang mengikuti sunnah adalah mereka yang memelihara apa yang telah di tundukkan Allah swt kepada manusia.

 وَسَخَّرَ لَـكُمۡ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا 

"Allah telah menundukkan bagi kalian (manusia) apa-apa yang ada di langit ada dibumi semuanya... "(Q.S. Al-Jatsiyah [45]: 13)

 

Secara garis besar didasarkan pada pemeliharaan bumi, kerusakan yang terjadi di bumi dibagi menjadi kerusakan di darat dan di laut, berdasarkan surat Ar­Rum ayat 41 :

ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ  

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,supaya Allah merasakan kepada mereka sebagaian dari (akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar) "(Q.S. Ar-Rum [30]:41).

Islam secara tegas melarang berbuat kerusakan, dan memerintah manusia untuk menjaga apa-apa yang diciptakan untuk berkhidmat kepada manusia. Menjaga segala yang bersentuhan dengan pemeliharaan air, udara, tanah. Bahkan Rasulullah memberikan sebuah perintah yang seharusnya dapat membuka mata dan menyadarkan kita semua akan pentingnya pemeliharaan alam, kemanusiaan dan lingkungan hidup.

Ketika Beliau saw menaklukkan kota Mekkah, Rasulullah memberikan pernyataan yang luar biasa yang belum pemah disampaikan oleh seorang pun pemimpin sebelumnya. Rasulullah bersabda kepada para sahabat akan tiga hal:

"Jangan menyakiti wanita dan anak anak, jangan melukai orang orang yang telah menyerah dan tak berdosa, jangan menebang pohon dan membunuh binatang. "

Bahkan di lain kesempatan beliau menyampaikan :"Tanamlah bibit pohon yang ada di tanganmu sekarangpun juga meskipun besok kiamat, Allah swt akan tetap memperhitungkan pahalanya. "(HR.Ahmad)

Di dalam Al-Qur’an di jelaskan bahwa mereka yang membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah swt memperbaikinya adalah mereka yang belum sampai kesempurnaan imannya.

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ وَلَاتَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِين.

"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (QS. Al-A'raf [7] : 85)

Βila mereka membuat kerusakan di muka bumi, maka belum betullah iman mereka itu. Memperbaiki iman adalah sebuah amalan jihad di sisi Allah swt. Dan bila upaya untuk mempertahankan dan memperbaiki iman (agama) merupakan jihad, maka mempertahankan kelestarian lingkungan juga merupakan jihad, karena memelihara lingkungan dan tidak membuat kerusakan di atasnya sama halnya dengan memperbaiki iman supaya mencapai iman yang sebenar benarnya. Bukankah menjalankan perintah Allah sebagai khalifah merupakan bentuk kesempurnaan iman juga ?

Alam adalah Kita

Dewasa ini kelestarian dan pemeliharaan alam bukan hanya menjadi kewajiban perorangan saja. Ditinjau dari hukum fiqih, kewajiban melestarikan dan memelihara lingkungan adalah ’’fardhu kifayah’’ hukumnya. Maksudnya,  seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan hingga kelestariannya agar benar benar terjaga. Namun bila kelestariannya belum terjaga dengan benar, kewajiban tersebut akan terus berlanjut dan tidak boleh terputus. Penjagaan lingkungan dan alam mesti dilakukan secara berkelanjutan, selama manusia masih bertempat tinggal di bumi dan mengambil manfaatkan dari lingkungannya lingkungan.

Untuk menjaga dan melestarikan lingkungan diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkualitas dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan. Mengingat penyebab dari kerusakan alam adalah disebabkan oleh kebijakan yang salah oleh pemerintah dalam kewenangan pengelolaan tanah, air, ruang, lingkungan, dan sumber daya alam lainnya. Kesalahan tersebut akan menyebabkan kerusakan yang akhirnya akan menimbulkan bencana yang beragam, dari banjir dan global warming.

Konsep memanfaatkan alam dengan eksploitasi bebas tanpa aturan yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan manusia tidak selamanya berdampak baik bagi manusia, maka segala upaya penyelamatan lingkungan bila tidak diiringi kebijakan serta aturan eksploitasi alam yang tepat akan berakhir dengan sia sia.

Selanjutnya, diperlukan sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat agar kesadaran akan pentingnya pemeliharaan lingkungan untuk kemaslahatan umat manusia benar-benar tertanam pada diri masyarakat luas. Apalagi pada kenyataannya kualitas kesadaran masyarakat  berbeda beda tingkatnya. Masyarakat juga tidak bisa berlepas diri dari tanggung jawab memelihara dan melestarikan lingkungan hidup. Tidaklah mungkin pemerintah dapat bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakatnya. Kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat insya Allah akan mendapatkan hasil yang terbaik bagi tercapainya lingkungan hidup yang nyaman dan sejahtera.

بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

 

 

 


 

Share:
admin@ecomasjid.id