UN Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan para ilmuwan iklim terkemuka dunia memperingatkan bahwa kita memiliki 11 tahun lagi agar pemanasan global dapat dijaga  naik maksimal 1,5C. Di atas itu, bahkan setengah derajat celcius, akan secara signifikan memperburuk risiko kekeringan, banjir, panas ekstrem, dan kemiskinan bagi ratusan juta orang.

Kita adalah generasi terakhir yang dapat mencegah kerusakan permanen pada planet kita. Tidak ada negara atau komunitas yang kebal terhadap kebinasaan terkait iklim, dimana masyarakat miskin dan lemah yang akan pertama menerima dampak terburuk. Perubahan iklim akan menghancurkan pertumbuhan pembangunan selama ini serta rencana pembangunan berkelanjutan. Perubahan iklim berpotensi menjungkirbalikan hasil pembangunan dan memperparah kemiskinan antargenerasi.

Menghadapi peningkatan kemiskinan, kerawanan pangan, kekurangan air dan kerusakan lingkungan. Dampak langsung dari perubahan iklim akan menimpa negara-negara termiskin paling parah karena kekurangan sumber daya untuk memitigasi fenomena tersebut.

Pertanyaannya berapa sih kuota kita? Jumlah CO2 yang masih bisa kita lepaskan ke udara tanpa untuk kenaikan temperature 1,5C. Peluang suhu bumi tidak naik melewati 1,5C adalah 

-        770 Gt CO2e  dengan peluang 50%

-        570 Gt CO2e  dengan peluang 66%

Tapi pemanasan global saat ini sudah mencairkan permaforst yang mengakibatkan lepasnya gas metan yang terperangkap didalamnya ini mengambil kuota sebesar 100 Gt CO2. Sehingga pada skenario peluang 66%, sisa kuota menjadi 470 GT CO2e. Saat ini dunia yang masih tergantung pada bahan bakar fosil (batubara, minyak dan gas) disertai penggunaan lahan yang tidak bijak dimana deforestasi (penggundulan hutan) masih berlangsung pada hutan tropis, saat ini  laju emisi sebesar 42 Gt CO2e per tahun. Dengan laju emisi ini, maka kita memiliki 11 tahun lagi (470/42) untuk mencegah  bencana dan kerusakan permanen perubahan iklim.

 

Oleh: Dr. Hayu Prabowo

 

 

Share:
Hayu Susilo Prabowo Prabowo

Inisiator EcoMasjid dan Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI